Setelah 2 Tahun Streaming, Yogyakarta Gamelan Festival 19-21 Agustus 2022 Kini Luring

Berbeda dengan Yogyakarta Gamelan Festival (YGF) 2020 dan 2021, tahun ini penonton bisa menyaksikan secara langsung konser gamelan yang dimulai pukul 19.15 setiap harinya.

Menurut Program Director YGF, Ishari Sahida menjelaskan bahwa kembalinya YGF ke-27 secara luring atau offline dapat mengembalikan pula substansi YGF sebagai pertunjukan gamelan yang bisa dirasakan langsung oleh penonton.

Substansi ini tidak bisa dirasakan pada YGF 2020 dan 2021 karena diadakan secara online.

“YGF sempat beradaptasi dengan pandemi Covid-19 selama dua tahun pada 2020 dan 2021.

Selama dua tahun sebelumnya, YGF ditayangkan streaming, tetapi platform online ini hanyalah instrumen agar acara tetap terselenggara,” kata Ishari Sahida alias Ari Wulu, seperti yang dikutip dari teras.id.

Pada tahun ini, penyelenggaraan YGF tergambarkan dalam lambang yang berwarna hijau dan sulur menjalar.

Lambang tersebut berarti bahwa gamelan memiliki semangat baru untuk tumbuh besar menjadi salah satu warisan kebudayaan Indonesia.

Selama tiga hari YGF digelar, para pecinta gamelan, baik warga nasional maupun warga internasional dapat menikmati penampilan dari Dharmasanti Tjakrawarsita, Bina Siwi, Untu, Krumpyung, Godhongan Prancis, Sandikala Ensemble, Omah Cangkem, Saraswati, Formatasindo, Gamelan Kaca, dan Sendraria.

Selain konser gamelan, acara YGF juga menyelenggarakan kegiatan rutin workshop dan rembug budaya.

Pertama YGF melangsungkan kegiatan workshop Real Time Music yang diadakan di IFI-LIP Sagan, Yogyakarta pada Kamis 18 Agustus 2022 pukul 14.00-16.00 WIB.

Salah seorang asal Prancis pun turut memeriahkan acara ini sebagai pemateri, yaitu Christian Sebille.

Saat workshop pertama, Sebille memaparkan materi tentang penciptaan suara dan transformasinya secara langsung.

Perangkat di komputernya memungkinkan untuk melakukan perubahan suara instrumen secara real time selama waktu workshop berlangsung.

Kemudian, workshop kedua mengangkat materi tentang pembuatan gamelan kaca di IFI- LIP Sagan, Yogyakarta pada Sabtu, 20 Agustus 2022 pukul 14.00-16.00 WIB.

Workshop ini bertujuan untuk berbagi pengalaman mengenai pembuatan gamelan dari bahan dasar kaca bekas.

Workshop ini dipandu oleh ahli dari Pacitan yang bernama Muhammad Sulthoni Sastrowijoyo atau Toni “Konde”.

Di sana, ia akan mengajarkan kepada para peserta cara membuat gamelan kaca yang dimulai dengan memilih bahan, memotong, melubangi, tuning, memasang, dan memainkannya.

YGF yang lahir sejak 1955 merupakan festival berskala Internasional yang mewadahi pertemuan antara pemain dan pecinta musik gamelan seluruh dunia.

YGF lahir dari keresahan Sapto Raharjo yang melihat bahwa gamelan mulai dilupakan dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.

Penyelenggaraan YGF ini digelar sebagai wadah bagi eksistensi gamelan untuk dikenal 36 negara.

“Sesuai dengan misi YGF, yaitu menggagas kehidupan seni gamelan yang dinamis agar dapat menyelaraskannya dengan perkembangan zaman tanpa harus kehilangan latar belakang budayanya.

Selain itu, YGF diadakan untuk saling menghargai keanekaragaman kebudayaan yang ada di dunia.

YGF juga berupaya menciptakan dan mengelola media menjadi sarana berkumpul, berkomunikasi, dan berinteraksi para pencinta seni gamelan secara berkelanjutan,” kata Dinda Febrian, panitia Yogyakarta Gamelan Festival 2022.

RACHEL FARAHDIBA R

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *